Sabtu, 09 November 2013

Abah

Terbesit tersisih dipinggir sana, aku sendiri
Kau yang berbicara, menyalakan api
Wejenganmu madu, walau kadang sumbang terdengar yang kadang tak ku indahkan
Kusadari nilai cintamu bagi kami
Lusuh kusam dengan guratan termakan usia
Bisikan sujud malammu tlah membuka lubuk hati kami
Memandangi jiwamu, kami mendesah teriris pilu
Apakah kidungmu kan hening bila kau pergi?
Apakah kedinginan malam kan trus mendekap seiring kau pergi?
Ku yakin fajar esok berjumpa dengan terangnya..
Peluk aku anakmu, kecup kening kepalaku dengan doa mu Abah
Hanya doa dan harapamu yang bisa kulakukan..

Selasa, 29 Oktober 2013